Arsitektur tidak pernah lepas dari lansekap, karena dapat mempercantik bangunan kita. Akan tetapi, tidak boleh asal cantik, karena sebenarnya setiap tanaman yang kita tanam hendaknya dapat memeberikan manfaat pula.
Dari hasil pengujian laboratorium diperoleh bahwa sulfur dioksida(SO2) dan karbon monoksida(CO) sangat dipengaruhi oleh kerimbunan tanaman, sedangkan temperatu, kelembaban dan arah angin diabaikan.
Kemampuan tanaman dalam mereduksi CO adalah sebagai berikut:
· Angsana (pterocarpus indicus) = 55,43 %
· Bougenvile = 41,59 %
· Flamboyan = 25,88 %
Kemampuan tiga tanaman ( angsana, bougenvile dan salam ) dalam mereduksi SO2 sebesar lebih kurang 10 %.
Tanaman dihalaman rumah sebaiknya jenis semak atau perdu yang mempunyai ketinggian di bawah 2 m yaitu Bougenvil, karena dapat mereduksi debu paling tinggi, dengan lebar halaman 3m.
Tanaman untuk diluar pagar halaman sebaiknya ditaman jenis tanaman yang mempunyai ke tingian 2 – 6 m, yaitu asam kranji, flamboyan dan angsana karena dapat mereduksi kadar SO2 dan CO, dengan lebar halaman 3 m .
Tanaman untuk dipinggir jalan protokol sebaiknya tanaman angsana, mahoni yang mempunyai ketinggian 4 – 8 m dan dapat mereduksi SO2 dan CO, dengan lebar 1 m .
Untuk jarak tanam antar pohon sesuai dengan diameter pohon rata-rata yaitu sekitar 6 m.
sumber : tulisan Ir. Ida Medawaty
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
DENGAN SISTEM PENGHIJAUAN