Senin, 02 Januari 2012

ARSITEKTUR INDONESIA ABAD 21

ARSITEKTUR INDONESIA ABAD 21
Arsitektur merupakan bidang yang dinamis, dimana perkembangannya mengikuti keadaan pada masa itu. Misalnya, kemunculan arsitektur modern dikarenakan pada saat itu baru ditemukannya material kaca dan baja sehingga arsitektur pada jaman tersebut banyak menggunakan bahan tersebut.
Di Abad 21 ini, ketika bumi sudah mulai menunjukkan tanda-tanda keterbatasannya untuk melayani manusia, arsitektur pun mulai menyesuaikan. Saat ini isu utama yang paling penting adalah berkaitan dengan sustainable architecture, yakni arsitektur berkelanjutan. Berikut pengertian sustainable architecture menurut para ahli.
James Steele mengatakan bahwa Suistainable Architecture adalah, ”Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang, dalam memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, dari satu kawasan ke kawasan lain dan paling baik bila ditentukan oleh masyarakat terkait. ”.



Selanjutnya,“Sustainable Architecture” mencari cara untuk menimimalisasi dampak negatif dari lingkungan dari bangunan dengan meningkatkan efisiensi dan kebijaksanaan dalam penerapan material, energi dan pengaturan ruang. Karena setiap langkah kita akan berdampak pada generasi masadepan, maka kesadaran akan lingkungan perluditerapkan pada desain bangunan.
Di Indonesia sendiri, sebenarnya sustainable architecture bukanlah hal baru, hanya mungkin berbeda istilah. Indonesia memiliki beragam rumah adat yang sebenarnya juga merupakan sustainable architecture, dimana bentuk rumah, materialnya menyesuaikan dengan alam di sekitarnya. Sistem pembuatannya pun dilakukan oleh masyarakat setempat.
Di dunia arsitektur professional pun konsep sustainable architecture juga banyak diterapkan. Penerapannya pun pada berbagai macam aspek, bisa dari material, teknik pembuatan, Sebutlah beberapa arsitek ternama seperti Ridwan Kamil, YB Mangunwijaya, Eko Prawoto yang telah memakai konsep sustainable architecture. Misalnya Ridwan Kamil dengan Bottle House nya, yang menggunakan botol bekas sebagai fasad rumahnya. Selain dengan menggunakan botol bekas yang dapat mengurangi limbah botol, ternyata pemilihan material tersebut juga dapat mereduksi panas di dalam bangunan sehingga tidak perlu memakai alat penghawaan buatan. Atau arsitek Eko Prawoto pada Rumah Tinggal Lantip yang sebagian besar materialnya menggunakan material bekas, misalnya kusen bekas gereja tua, ubin dari pecahan-pecahan ubin, tangga berasal dari kayu rel kereta api.
Hal ini menjadi bukti bahwa sesuatu yang ramah lingkungan, dengan material daur ulang juga dapat terlihat menarik apabila dirancang dengan baik.




Selain dari segi rancangan, penerapan teknologi yang tepat dan ramah lingkungan juga sangat diperlukan. Perhitungan arah angin dan arah sinar matahari untuk menentukan bukaan yang tepat sangat penting mengingat Indonesia adalah negara tropis sehingga angin dan sinar matahari berlimpah.

http://www.slate.com/id
http://astudioarchitect.com/2008
http://www.steelindonesia.com/article/ART0000001.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar